Sahabat mullsi! ,,, Alhamdulillah,,, Tiada terasa kini kita
telah berada dalam bulan suci Ramadhan, Bulan yang penuh keberuntungan. Maka harapan saya adalah semoga kita termasuk
orang-orang yang beruntung tersebut, dengan keberuntungan yang sesungguhnya.
Amin
Sahabat yang baik! Kali ini saya sedikit share artikel
tentang Puasa. Kira-kira temanya adalah “Puasa Bermakna”. Eits Sahabat saya
bukan Ustadz loh! Jadi kalau ada yang salah, mohon dimaafkan. Waduh belum masuk
pada intinya kok dah minta maaf. Yah maklum sajalah kan bukan ustadz yang hebat
masalah agama.
Kata para penceramah, “Puasa itu perkara hati. ibadah
rahasia,sehingga yang tau kita berpuasa hanya Allah SWT dan diri kita saja”.
Lalu katanya lagi, “Puasa itu bertujuan agar kita lebih peka terhadap perkara
sosial, Dengan berpuasa maka kita akan turut merasakan apa yang dirasakan oleh
para fakir-miskin”. Trus kata Allah “Hai orang-orang yang beriman, telah
diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkannya berpuasa atas
orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa” (QS. Al-Baqarah: 183).
Jadi intinya adalah bahwa puasa itu diwajibkan supaya
mendapat derajat taqwa. Pada dasarnya sich puasa itu sebenarnya sanggup
dilakukan oleh semua manusia. Dasarnya adalah Allah yang telah menciptakan
manusia, dan sudah barang tentu Allah juga tau sampai dimana batas-batas kemampuan
Hambanya tersebut. Makanya puasa manjadi kewajiban, kecuali terhadap orang
sudah tua yang tak mampu lagi berpuasa, Orang yang sakit, orang yang dalam
perjalanan yang jauh, wanita haid-nifas-menyusui.
Tapi pernahkah kita merenungkan bahwa ternyata ibadah puasa,
meskipun merupakan ibadah individual, puasa adalah merupakan ibadah pembentuk Moral/Akhlak
sebagai cerminan keshalehan sosial. Buktinya Sabda Rasul; “Barangsiapa tidak
meninggalkan perkataan dusta dan tetap mengerjakannya, maka allah tidak
berhajat agar dia meninggalkan makan dan minum” (HR. Al-Bukhari). Hadits yang
lain; “puasa itu bukan sekedar meninggalkan makan dan minum, tetapi puasa juga
adalah menahan diri dari beromong kosong dan berkata kotor” (HR. Ibn khuzaimah
& Ibn Hibban).
Sahabat, Jadi ibadah puasa yang sebenar-benarnya suatu
ibadah yang bersifat rahasia namun efeknya akan dirasakan oleh orang banyak (membentuk
keshalehan sosial).
0 Comments