Firman Allah SWT:
Wahai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus dan melintasi penjuru langit dan bumi, maka tembus dan lintasilah! Kamu tidak akan dapat menembus dan melintasinya kecuali dengan sulthan.
Maka nikmat
Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?
Kepada kamu (jin dan manusia) disemburkan
nyala api dan cairan tembaga. Maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri darinya.
Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu
dustakan?
Penjelasan:
Kata quthr (jamak dari aqthar)
mengandung arti garis tengah, daerah, zona, atau sesuatu yang terliputi suatu
daerah kekuasaan. Jika seseorang menggunakan kompas, maka ia menciptakan suatu
lingkaran yang mencakup angkasa. "Jika kamu sanggup menernbus dan
melintasi penjuru langit dan bumi, maka tembus dan lintasilah. Kamu tidak akan
dapat menembus dan melintasinya kecuali dengan kekuatan." Allah mendorong
manusia untuk menjelajah, tetapi ia tidak bisa melakukannya kecuali bila ia
memiliki kekuatan, kecuali bila ia memiliki kemampuan dan kesanggupan (sulthan).
Ini adalah tantangan positif bagi manusia.
Sulthan
menurut beberapa ahli tafsir adalah ilmu pengetahuan Teknologi. Yang
merujuk kepada ilmu pengetahuan teknologi luar angkasa yang dimungkinkan
mampu dikembangkan oleh manusia.
Setiap daerah atau zona mempunyai suatu
energi. Jika manusia ingin pergi melampaui suatu daerah, maka ia harus mampu
menembus batasnya. Untuk melepaskan diri dari tarikan gravitasi bumi, seseorang
mesti mencapai kecepatan 17.000 mil per jam. Manusia membutuhkan sulthan
untuk mengatasi gravitasi. Semua kekuatan adalah bagian dari satu-satunya
Kekuatan serba meliputi, yakni kekuatan lintas-daerah.
Dalam batas-batas langit dan bumi ada satu
titik ketika penembusan berhenti. Ada batas bagi setiap sistem dan setiap
situasi penciptaan. Jinn dan ins dapat menembus langit,
sebagaimana sudah dilakukan manusia dalam beberapa dekade terakhir ini. Akan
tetapi, ada zona-zona di langit yang tidak akan mampu dilewati manusia karena
aktivitas besar berbagai meteor atau karena adanya radiasi atau beberapa faktor
lainnya. Sebagaimana ada batas-batas dalam perjalanan lahiriah manusia, maka
begitu pulalah ada batas-batas dalam perjalanan batiniahnya.
Nabi Muhammad saw.
bersabda, "Aku hanya diberi sedikit pengetahuan batiniah."
Inilah
hukum-hukum Tuhan Yang Mahabenar. Bagaimana manusia bisa mengingkari rahmat
Allah? Bahkan berbagai keterbatasan dan maknanya—bahwa manusia terpenjara dalam
ruang dan waktu adalah anugerah yang besar.
0 Comments